Peran Standardisasi dalam mendukung UMKM menuju Kompetisi Pasar Global
Pertemuan ke-39 acific Area Standards Congress (PASC), diawali dengan penyelenggaraan Workshop yang bertemakan “How to Engage MSME’s in Standardization Activities†tanggal 9 Mei 2016 di Padma Resort Legian Bali. Dr. Puji Winarni selaku Plt. Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi secara resmi membuka acara tersebut yang dihadiri oleh 95 peserta dari 20 negara anggota PASC. Workshop membahas topik penting yang dipandang sangat relevan dengan keberadaan Micro, Small and Medium Enterprises (MSME’s) atau yang dalam bahasa Indonesia kita sebut Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dikaitkan dengan standar, yaitu i) Global and Regional Perspective : Standards Supporting MSME’s Needs; ii) National Practices - Leveraging Standards and Conformity Assessment (CA) Schemes for MSMEs’ benefits; iii) Promoting Standardization to MSMEs; dan iv) PASC Strategy for MSMEs- Summary and Proposed Action Items.
Topik Global and Regional Perspective: Standards Supporting MSME’s Needs yang dimoderatori oleh I Nyoman Supriyata, Kepala Pusat Perumusan Standar, memberi kesempatan kepada pembicara yang mewakili organisasi regional dan internasional seperti The International Organization for Standardization (ISO) - Kevin McKinley; International Electrotechnical Commission (IEC) – Dr. Junji Nomura; The ITU Telecommunication Standardization Sector (ITU-T) - Dr Chae-Sub Lee; dan ASEAN Coordinating Committee for Micro, Small and Medium Enterprises (ACCMSM) – I Wayan Dipta, Kementerian Koperasi dan UKM untuk berbagi pengalaman dan pandangannya. Dalam paparan yang disampaikan oleh para pembicara dari ISO, IEC dan ITU dapat disimpulkan bahwa banyak keuntungan yang dapat diperoleh oleh UMKM dengan menerapkan standar internasional antara lain meningkatkan kualitas barang dan jasa, efisiensi produksi, meningkatkan profit, meminimalkan biaya, serta membantu UMKM untuk bersaing dengan perusahaan mapan di pasar global. Selain itu peran standar di bidang elektroteknologi juga dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh UMKM dalam proses produksi, pemasaran dan design produk. Dalam konteks ASEAN, I Wayan Dipta, menyampaikan beberapa issue maupun kendala yang dihadapi oleh UMKM di ASEAN antara lain kurangnya akses untuk pembiayaan, informasi, pasar, teknologi, lemahnya inovasi, kurangnya tingkat kesesuaian produk dengan standar dan kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah.
Selanjutnya, topik National Practices - Leveraging Standards and Conformity Assessment (CA) Schemes for MSMEs’ benefits memberi kesempatan kepada perwakilan badan standar nasional (NSB) dari negara anggota PASC untuk berbagi pengalaman tentang peranan NSB dalam pengembangan standar dan skema sertifikasi untuk mendukung kegiatan UMKM. Dalam kesempatan ini, paparan dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan – Tetty H. Sihombing; Japanese Industrial Standards Committee (JISC) - Ms. Reiko Takahashi Standards Malaysia - Mr Sharul Mohd Tahir, dan SPRING Singapore - Ms Choy Sauw Kook. Hal menarik terkait topik ini diantaranya adalah upaya yang dilakukan Jepang saat ini yang sedang mengembangkan skema sertifikasi untuk Accessible Design yang dapat digunakan oleh semua orang baik oleh orang tua maupun orang dengan kebutuhan khusus.
Dalam topik berikutnya tentang Promoting Standardization to MSMEs, Dr Zakiyah, Kepala Pusat Sistem Penerapan Standar BSN menyampaikan tentang strategi dan inisiatif dalam penerapan standar untuk UMKM di Indonesia beserta dengan permasalahan yang dihadapi serta tantangan di masa mendatang. Pemasyarakatan standardisasi juga dilakukan oleh anggota PASC sebagaimana dikemukakan oleh perwakilan dari Japanese Industrial Standards Committee (JISC) - Mr. Mitsuo Matsumoto; Standardization Administration of China (SAC) – Mr. Dongfang Li; American National Standards Institute (ANSI) - Ms.Shirley Dewi & Ms. Teresa J.C; Korean Agency for Technology and Standards (KATS) – Mr. Munkyoo Woo; and South African Bureau of Standards (SABS) – Dr. Sadvhir Bisoon.
Workshop diakhiri dengan sesi terakhir tentang PASC Strategy for MSMEs- Summary and Proposed Action Items. Dalam sesi ini dihasilkan beberapa kesimpulan dan rekomendasi tindak lanjut yang meliputi peningkatan komunikasi dan pertukaran informasi antar negara anggota PASC dengan stakeholder terkait (industri, UMKM, regulator dan lembaga penilaian kesesuaian) melalui website yang sedang dikembangkan oleh Sekretariat PASC; kerjasama dengan organisasi internasional seperti perwakilan ISO/IEC di Asia Pasifik untuk mempromosikan pengembangan New Work Item Proposal (NWIP) oleh UMKM; kerjasama dengan APEC SCSC, ASEAN dan NGO untuk mendukung peningkatan kapasitas dan akses UMKM; usulan capacity building untuk UMKM dengan menggunakan teknologi atau platform online seperti Coursera untuk mengembangkan program pelatihan bagi UMKM dalam memahami penggunaan dan akses standar. Kebutuhan UMKM di setiap negara anggota PASC berbeda, maka dipandang perlu untuk melakukan survey tentang kebutuhan riil UMKM. Hasil survey tersebut nantinya menjadi acuan dalam penentuan jenis capacity building yang dibutuhkan oleh UMKM. (KSI-PKS)