UMKM Digenjot Mengembangkan Usaha
Pemprov Jawa Tengah kembali menggelar pameran produk klaster - UMKM 2015 bertajuk Pameran Produk Unggulan Jawa Tengah di Mall Paragon Semarang 23 - 27 September 2015.
Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Ir Djoko Sutrisno MSi mewakili Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam sambutannya, Rabu (23/9) siang, mengatakan kegiatan pameran produk klaster - UMKM 2015 bisa menjadi kesempatan untuk mempromosikan produk-produk UMKM.
Menurut Djoko, pameran ini juga jadi tempat mengembangkan diri, dan pelaku UMKM bisa saling bertemu dengan konsumennya, bertemu antar pelaku UMKM lainnya, dan juga bertemu dengan pihak perbankan atau investor yang nantinya berpotensi menjadi mitra kerjasama. Walau begitu, Djoko menekankan, para pelaku UMKM harus serius dalam berusaha dan mengembangkan usahanya. Setidaknya ada tiga hal penting yang harus dipertahankan dalam menjalankan sebuah UMKM.
"UMKM ini merupakan usaha yang sangat tahan terhadap situasi ekonomi seperti apapun, namun dalam perjalanannya harus memperhatikan tiga hal yaitu kuantitas, kualitas, dan kontinyuitas," katanya.
Kuantitas menjadi penting manakala ketersediaan stok produk harus terjaga, artinya selalu ada pada saat dibutuhkan. Selain itu didukung dengan kualitas produk yang baik. Semakin bagus kualitas sebuah produk pasti akan selalu dicari oleh konsumen. Dan terakhir adalah soal kesinambungan sebuah usaha harus terus menerus berjalan.
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Jateng yang juga ketua Kelompok Kerja Pengembangan Jateng Ir Sujarwanto Dwiatmoko MSi mengatakan, usaha UMKM menjadi primadona usaha masyarakat kecil di seluruh Jateng. Pihak pemprovpun mendukung keberlangsungan UMKM dengan memberikan sejumlah bantuan, seperti menyelenggarakan pameran-pameran, bantuan insentif, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), standarisasi SNI, dan penjaminan kredit usaha.
Menurut Sujarwanto, dengan adanya Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida), pembiayaan untuk UMKM - UKM menjadi meningkat dan pelaku usahanya jadi berani mengembangkan usahanya, tanpa takut kesulitan modal. Tentunya ini merupakan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi Jateng yang signifikan.
Dirinya menuturkan, dengan adanya bank daerah yang menyalurkan kredit, Jamkrida sebagai penjamin, serta peran serta PKK, Disperindag, dan Dinkop, UMKM - UKM Jateng berkembang semakin pesat dan bahkan mampu melakukan ekspor.
"Kalau dari laporan Jamkrida hingga kini pembiayaan yang sudah tersalurkan untuk UMKM sudah mencapai nilai Rp 30 miliar. Padahal Jamkridanya baru diluncurkan Februari lalu. Yang jelas kita mau mengubah paradigma masyarakat konsumtif menjadi masyarakat produktif," katanya.
(Humas Jateng)